9 Istana Dalam Sejarah Bima

Header Menu

Cari Berita

Iklan Media



9 Istana Dalam Sejarah Bima

Senin, Januari 25, 2021

Potretntb.com - Sebagai kerajaan besar yang berpengaruh pada masa silam, Bima telah memiliki sejumlah Istana yang mengiringi perjalanan panjang sejarah. Istana Bima disebut Asi yang berarti mengeluarkan. Falsafah mengeluarkan ini adalah tempat mengeluarkan berbagai keputusan penting bagi kepentingan rakyat dan negeri. 

Muhammad Arsyad dalam Penjelasan Singkat Mengenai Benda Cagar Budaya Di Sekitar Kota Bima yang diterbitkan Seksi Kebudayaan Kantor Depdikbud Kabupaten Bima tanggal 8 Juli 1983 menyebut ada 7 (Tujuh )Asi yang pernah didirikan dalam lingkungan kerajaan Bima yaitu: Asi Bata Perpanti,Asi Bata Ncandi,Asi Sawo,Asi Peka,Asi Kalende, Asi Ntoi dan Asi Bou. 

Catatan Muhammad Arsyad dilengkapi oleh Prof. Dr. Abdul Gani Abdullah, SH dengan keberadaan Asi Saninu yang didirikan oleh Sultan Abdul Hamid(1773-1917). Menurut Abdul Gani, Asi Mbojo sekarang dikenal dengan Asi Na’e. Pada abad ke-20 di masa Pemerintahan Sultan Ibrahim dibangun juga Asi Mpasa di Raba (Lokasi di gedung DPRD Kota sekarang). Sedangkan di luar kota kesultanan Bima terdapat Asi Pota atau Istana Pota yang berlokasi di Manggarai yang pada masa lalu ditempati oleh Naib Sultan atau perwakilan kerajaan Bima untuk wilayah Manggarai.

Asi Bata Perpanti,Asi Bata Ncandi, Asi Sawo, Asi Peka, Asi Ntoi diperkirakan didirikan pada masa kerajaan. Asi Sawo didirikan oleh Raja Mantau Asi Sawo, raja Bima pada akhir abad ke-16. Asi Peka didirikan oleh Raja Salisi pada abad ke-17 yang dikenal dengan Salisi Mantau Asi Peka. Dari sejumlah 26 raja Bima kemungkinan memiliki istana masing-masing dengan nama yang berbeda-beda. 
  
Dari 9 Asi tersebut yang masih ada hingga sekarang adalah Asi Na’e (Asi Mbojo sekarang), Asi Bou di sebelah timur Asi Mbojo, Asi Kalende di Kelurahan Pane Kota Bima). Asi Na’e telah menjadi Museum. Asi Bou di sebelah timur Asi Mbojo  masih tetap setia mendampingi keberadaan Asi Mbojo sekarang. Asi Kalende adalah istana perdana menteri yang kini keberadaannya semakin merana dan menunggu roboh. 

Asi Pota di Manggarai sudah tidak ada lagi, namun lokasinya masih diingat oleh warga sekitar. Bukti keberadaan Asi Pota adalah foto naib sultan Bima dan pejabat kerajaan pada tahun 1900. Keberadaan kampung-kampung di sekitarnya yang hingga saat ini masih ada yaitu Kampo Asi(Kampung Asi), Kampo Sigi (Kampung Masjid), Kampo Rade(Kampung Kuburan), dan Kampo Sarae (Kampung Pasir). Sebagian besar nama kampung di pesisir utara Manggarai diberi nama dengan nama Bima. 

9 Istana yang dimiliki kerajaan Bima adalah bukti eksistensi kerajaan ini dipentas dunia. Asi Kalende perlu segera diperbaiki.Jejak Asi Pota dan sejarah Bima - Manggarai perlu dirajut kembali. Untuk itu perlu dilakukan ekspedisi Sejarah ke Manggarai.

Penulis: Alan Malingi, Sastrawan Bima