Foto: Pelaku Industri "Bawang Goreng" Bumdes Rato-Lambu (Syiradjul kiri)
Potretntb.com - Pemerintah daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) yang dimotori oleh Dr. H. Zulkifliemansyah SE. Msc. (Gubernur NTB) sejak awal masa jabatannya menyuarakan bahwa ada salah satu program prioritas yang akan di eksekusi secara serius oleh Pemerintah Provinsi.
Program tersebut adalah "Industrialisasi". Pada banyak kesempatan Pemerintah Provinsi NTB menyuarakan keseriusan untuk "industrialisasinya" ini. Bahkan bapak Gubernur sendiri sering mengeluarkan pernyataan diberbagai media di sela-sela kegiatan.
"Kalau NTB ingin maju, kalau mau kemakmuran menyapa kita, kalau mau kesejahteraan bukan lagi impian, maka industrialisasi adalah jawabannya. Tidak mungkin kita semua menjadi PNS. NTB tidak akan maju kalau lulusan SMA dan perguruan tinggi cita-citanya jadi honorer, tapi industrilah yang akan membuat total produktivity kita meningkat, industrialisasi yang menyebabkan marginal produktivity bidang peternakan pertanian diserap oleh industri tersebut". Kata Gubernur saat membuka acara expo peternakan pertanian dalam rangka 5 tahun kiprah LIPI untuk NTB dikawasan Bisnis Center STIP Banyumulek.
Gebrakan yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi NTB ini mendapat respon positif dari banyak pihak, termasuk warga NTB diujung timur pulau Sumbawa, salah satunya Lulusan Teknik Industri Universitas Brawijaya "Syiradjul Munir", Pria asal Desa Rato Kecamatan Lambu Kabupaten Bima.
"Saya pribadi dan mungkin juga banyak yang lain sangat antusias dan setuju mendengar program ini. Sungguh ini adalah angin segar dan merupakan terobosan besar dalam rangka mencapai cita-cita semua pemerintah daerah, yaitu kesejahteraan masyarakatnya" ungkap Syiradjul Munir, Senin, 25/01/2022
Lebih lanjut dia menuturkan, sebagai rangkaian yang tidak terpisahkan dari program "Industrialisasinya", Pemprov NTB mengeluarkan terobosan-terobosan, diantaranya mendirikan STIP (science Technology and industrial park) sebagai pusat kajian, pelatihan, pembuatan alat dan mesin industri, sampai pada kerja pasca produksi (Bisnis dan Pemasaran Produk).
Yang terbaru, Gubernur mengumumkan bahwa Pemerintah Provinsi sudah bekerja sama dengan Bank NTB dalam rangka menciptakan bantuan pinjaman modal untuk seluruh UKM-IKM yang ada di Provinsi NTB dengan skema yang meringankan para pelaku usaha kecil menengah yang ada. tambahnya
Selain menyatakan mendukung dan setuju akan program Industrialisasi yang di gagas oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Munir juga menyampaikan beberapa hal yang menjadi koreksinya.
"Namun kami meminta agar Pemprov NTB membuka portal informasi seluas-luasnya yang berkenaan dengan program-kebijakan turunan dari Industrialisasinya ini, agar seluruh masyarakat NTB dapat bergerak untuk menyambut dan berperan aktif dalam mengsukseskan Program ini. Salah satu yang paling kami soroti adalah STIP (Science Technology and Industrial Park). Sampai saat ini portal online/website resminya masih belum tersedia, sementara program dan kegiatan didalamnya sudah berjalan".
Pihak Dinas Perindustrian Provinsi Nusa Tenggara Barat menyatakan untuk tahun 2020 yang lalu, ada sebanyak 50 orang yang diserap untuk di ikut sertakan kedalam program kegiatan di STIP (Science Technology and Industrial Park).
"Portal informasi yang bisa diakses luas mutlak penting. Kami harap Pemprov. NTB melalui OPD terkait bisa segera membuat website resminya. Sebab hal-hal seperti bagaimana, apa saja kriteria/persyaratan dan waktu untuk program turunan industrialisasi ini dilaksanakan serta info-info teknis lainnya, semuanya masih belum diketahui secara luas oleh masyarakat NTB ." tegas Munir.
(RulL Awahab)