Foto: Syiradjul Munir
Potretntb.com - Dunia industri semakin berkembang pesat seiring kemajuan teknologi serta persaingan ketat yang menuntut untuk tetap melahirkan inovasi-inovasi baru didalamnya. Dewasa ini dikenal luas dengan istilah industri 4.0
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui gebrakan yang di bangun oleh Gubernur nya, merespon dengan cepat atas perkembangan dan kemajuan dunia industri. Beliau dengan tegas mengambil inisiatif untuk menjadikan "Industrialisasi" sebagai program prioritas Pemprov NTB selama periode kepemimpinannya.
Adalah Munir,pria asal Rato Kec. Lambu ujung timur Kabupaten Bima kembali melanjutkan sorotannya terhadap industrilisasi Pemprov NTB setelah sebelumnya ia telah menyinggung soal portal informasi/website resmi untuk industrialisasi ini yang masih belum tersedia.
Munir termasuk yang sangat setuju dengan "Industrialisasi" Pemprov NTB. Namun menurutnya masih ada hal-hal yang perlu untuk di perhatikan, baik bagi pemerintah Provinsi maupun pemerintah Kabupaten/Kota se-NTB.
"Maksimalkan peran serta akademisi dan praktisi industri. Selanjutnya perkuat SDM yang ada. Sebagai contoh ya saya dari tahun ke tahun miris melihat SDM dengan keilmuan industri yang tidak begitu dilirik oleh pemerintah. Bisa dilihat Baik itu dari formasi CPNS dari tahun ke tahun, dilihat juga dari pendayagunaan SDM-SDM ini kedalam program pemerintah. Ya memang sih, harus diarahkan untuk mandiri menjadi entrepreneur, tapi saya kira didalam tubuh pemerintah sendiri juga butuh dong SDM dengan kemampuan dan pengetahuan industri begini. Mereka masih segar-segar, ilmu dan pengetahuannya pun ter up to date.
Selain SDM, menurut Munir hal yang paling penting juga adalah keseriusan dan kekompakan pemerintah.
"Pemerintah Kota/Kabupaten se-Provinsi NTB harusnya dapat bersinergi dan sedikit menyesuaikan dengan pemprov terkhusus untuk program industrialisasi ini" ungkap pria yang bersama masyarakat dan pemerintah desanya sedang berusaha memaksimalkan rumah produksi bawang goreng milik BUMDES di desanya ini.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa sektor industri selalu menjadi penyumbang terbesar PDB (Produk Domestik Bruto) serta menjadi sektor terbanyak untuk pemasukan negara melalui setoran pajaknya.
Sektor industri selalu menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia, ini terlihat dari data BPS setiap tahunnya. Untuk triwulan ke II tahun 2019 , sektor industri berada di urutan pertama setelah sektor perdagangan dan sektor pertanian. (Yoy)
"Saya yakin jika segala aspek mulai dari SDA, SDM, rantai bisnis sampai pada dukungan kebijakan dan anggaran sudah dimatangkan, NTB akan bisa memiliki industri manufaktur yang lebih besar lagi dari yang ada sekarang ini"
Lebih lanjut, Munir menyampaikan keresahannya khusus pada kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Bima selama ini untuk sektor industri.
"Khusus untuk Kabupaten Bima ya. Tak perlu lagi kita berdebat panjang soal potensi yang dimiliki oleh daerah ini. Dalam hal ini saya mengerucut ke potensi agroindustri dan industri hasil laut. Pemerintah kabupaten Bima bersama dengan legislatif harusnya bisa saling mendukung dan sama-sama berani mengambil gebrakan untuk kabupaten Bima ini dengan coba melirik sektor industri. Ya memang sih selama ini sudah masuk dalam kebijakan pemerintah Bima, tapi Menurut saya masih belum mendapat porsi lebih. Dekat dekat ini saya pikir momentum yang tepat bagi Bima. Itu RPJMD Kabupaten Bima masa berlaku dan kajian kebijakan didalamnya hanya berlaku sampai tahun 2021".
"Pemerintah Kabupaten Bima bersama dengan legislatif dan seluruh elemen terkait harapannya bisa persiapkan kajian yang mendalam mulai dari sekarang, kemudian tuangkan kedalam RPJMD dan juga RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) yang baru. Cobalah lirik sektor industri dan beri dukungan kebijakan serta anggarannya di dalam postur APBD. Tutup alumni Teknik Brawijaya ini. (RulL Awahab)