Pesan Leluhur Untuk Perempuan Bima

Header Menu

Cari Berita

Iklan Media



Pesan Leluhur Untuk Perempuan Bima

Sabtu, Maret 27, 2021

Foto: Pawai Rimpu FKN Bima 2014,
Sumber: Enkacen Haryobi

Bima, Potretntb.com - Leluhur masyarakat Bima telah menitipkan pesan dan petuah untuk perempuan Bima. Pesan ini tentu lahir dari pengalaman hidup dan apa yang dialami masyarakat sejak dulu beekaitan dengan tutur kata,tingkah laku, dan etika  pergaulan di tengah masyarakat. Untaian nasehat itu tertuang dalam berbagai bentuk seperti syair, pantun, senandung, peribahasa dan bahkan pameo. 

Mari kita baca pesan dalam empat baris syair berikut ini: 

Pahu ro nara ma ntika nira 
Nggahi ro eli ma gaga alu 
Ruku ra rawi ma da ntau rawu 
Loa ra bade ma sandaka weki 

Pahu Ro Nara Mantika Nira 

Pahu adalah wajah. Nara juga sebenarnya berarti wajah, tetapi dalam konteks ini lebih kepada roman muka atau bagaimana tampak roman muka seseorang. Ma Ntika berarti yang cantik. Nira berarti bersih atau rapi yang biasa ditujukkan untuk kebersihan lingkungan dan halaman rumah. Kata "Nira" dalam kalimat di atas memikiki makna konotosi sebagai raut wajah yang bersih berseri seri dan indah dipandang. Jadi makna dari pesan Pahu ro nara mantika nira adalah raut dan roman muka yang selalu tampak cantik, bersih dan berseri seri. 

Nggahi Ro Eli Ma Gaga Alu

Nggahi adalah berkata atau berbicara. Eli dalam hal ini berarti suara. Ma gaga alu artinya yang halus. Jadi Nggahi ra eli ma gaga alu berarti tutur kata yang sangat halus. Ma gaga alu lebih pada penekanan tentang kehalusan tutur kata. Pesan ini diberikan agar perempuan Bima senantiasa nenjaga lisan, berkata yang sopan dan santun. Berbicara halus dan tidak kasar.

Ruku Ra Rawi Ma Da Ntau Rawu 

Ruku adalah gerak atau bergerak. Dalam bait pantun di atas mengarah kepada tindakan atau tingkah laku. Ra rawi berarti perbuatan.Sedangkan ma da ntau rawu berarti tidak punya bekas atau bercak. Rawu adalah bercak hitam yang mengelilingi periuk setelah sering kali digunakan untuk memasak. Kata "Rawu" di sini bermakna konotasi yaitu jejak perbuatan yang tidak baik yang dikonotasikan dengan Rawu pada Roa atau Periuk. Ruka ra rawi ma da ntau rawu adalah rekam jejak tanpa cela.

Loa Ra Bade di Ma Sandaka Weki 

Loa berarti pintar. Bade berarti tau. Dalam hal ini berarti berilmu. Di ma sandaka weki berarti yang senantiasa menjaga diri. Loa ra bade ma sandaka weki bernakna bahwa perempuan Bima pintar dan berilmu yang akan senantiasa menjadi tameng diri terutama ilmu agama, ilmu pengetahuan umum dan penguasaan tehnologi sesuai tuntutan zaman. Perempuan Bima wajib berilmu agar terus maju baik untuk dirinya maupun masyarakat lingkungannya.

Bait bait di atas memberikan pesan agar perempuan Bima selalu menampakkan wajah bersi, ceria, berseri seri sehingga elok dipandang. Tutur kata yang halus lembut dan sopan. Memiliki rekam jejak yang baik. Memiliki ilmu untuk tetap selalu menjaga harkat dan martabatnya. 

Penulis: Alan Malingi