Universitas Teknologi Sumbawa: Kurban Tetap Halal di Tengah Kepungan Covid-19

Header Menu

Cari Berita

Iklan Media



Universitas Teknologi Sumbawa: Kurban Tetap Halal di Tengah Kepungan Covid-19

Senin, Juli 12, 2021

Penulis: Imam Munandar M. Si “Lecturer of Biotechnology Fakulty, Animal Husbandry Study Program”)

Sumbawa, Potretntb.com - Masa sulit sperti ini memaksa kita harus lebih adaptif dengan keadaan, beberapa hari lagi umat Muslim akan merayakan Hari raya Idul Adha (1 Dzulhijjah 1442 H). Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi kerumunan pada saat menyembelih hewan kurban. Diantaranya, membatasi atau mengurangi jumlah panitia kurban yang terlibat. Dengan kata lain, pengurus takmir masjid berwenang untuk menentukan jumlah panitia,” 
Perlunya pembatasan dan pengurangan jumlah ternak yang disembelih di lokasi, menjadi salah satu cara. Hewan kurban yang tidak dapat disembelih di masjid dapat dititipkan kepada lembaga terkait yang amanah untuk dikirim ke daerah lain yang lebih membutuhkan. Sedangkan untuk pembagian daging kurban bisa dilakukan 1 sampai 2 hari.
 
“Petugas kurban dapat memanfaatkan kesempatan menyembelih di hari Tasyrik. Begitu pula dengan lokasi penyembelihan dapat dibagi beberapa lokasi per wilayah agar kerumunan terhindar”.

Petugas qurban juga harus menyediakan air, sabun dan atau hand sanitizer secara cukup. Anak-anak dan warga lanjut usia (di atas 50 tahun) serta warga yang sakit hendaknya tidak dilibatkan dalam proses penyembelihan hewan. Selain itu, pemilik hewan qurban juga tidak harus hadir di lokasi penyembelihan.
  
Pemilihan dan Pemotongan Hewan Kurban di Tenggah Pandemi.
Dalam pemilihan hewan kurban, harus memperhatikan beberapa aspek. Hewan yang dipilih hendaknya hewan yang jantan, dengan badan tegap, tubuh simetris proporsional, mata jernih, agresisif/aktif, nafsu makan normal. Kuku kaki juga dipastikan sehat dan utuh, hewan qurban di pastikan tidak terjangkit penyakit dan cacat secara fisik.
 
Selain hal demikian, aspek lain yang perlu di perhatikan dalam pemilihan hewan qurban. Hidung basah berembun, pandangan tenang, dan bulu-bulu halus mengkilap dan lembut. Perhatikan juga bahwa tidak ada bercak darah atau darah mengalir pada lubang-lubang tubuh. Hindari membeli hewan qurban yang dipelihara di tempat pembuangan sampah. Nah, Salah satu daerah yang terus menyediakan sapi qurban berkualitas adalah Nusa Tenggara Barat. 
 
Pada saat Handling (penanganan) hewan qurban agar hewan dibaringkan menghadap kiblat dengan santun lembut. Kaki harus diikat dengan kuat dan pada saat penyembelihan harus dipastikan bahwa pisau yang digunakan tajam serta petugas penyembelih memotong 3 saluran pada leher bagian depan, yaitu saluran nafas, saluran makanan, dan saluran pembuluh darah. Untuk mengetahui ternak sudah benar-benar mati atau belum bisa dapat dilihat dari respon mata, ekor atau kaki dari ternak tersebut.
 
Penanganan Daging Kurban
Penanganan daging kurban setelah disembelih pun perlu diperhatikan agar terjaga kebersihannya. Ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam penanganan daging qurban, yaitu aspek higiene makanan, aspek petugas, dan aspek peralatan. Dilihat dari aspek higiene makanan, hindari tangan manusia yang kontak langsung dengan daging, hindari lalat dan serangga lainnya, hindari peralatan yang kontak dengan daging (pisau, talenan, alas, dan meja), hindari air yang kotor, lantai/tanah dan alas yang kotor.
 
“Dari aspek petugas, orang yang bertugas memotong daging harus menjaga kebersihan diri dan sering mencuci tangan. Selain itu, petugas harus menjaga lingkungan sekitar pemrosesan daging kurban,” Agar tetap terhindar dari pencemaran bakteri dan virus.