Bima, Potretntb.com -- Aksi unjuk rasa dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mataram yang bertempatan di depan Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat dalam rangka mengevaluasi kinerja rezim Jokowi-Makruf selama 2 tahun belakangan ini, Kamis, 21/10/21.
Dalam aksi ini teman-teman dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mataram mendapatkan tindakan represif dari Oknum Anggota Kepolisian Daerah NTB. Insiden ini tentu saja menjadi sorotan dari berbagai kelompok/organisasi Mahasiswa juga pemuda, tidak terkecuali kami di Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Bima.
Muaidin selaku ketua umum HMI Cabang Bima menyampaikan Akhir-akhir ini mental premanisme, sikap arogan dan juga tindakan represif terhadap masa aksi unjuk rasa sudah seperti mau dibudayakan oleh Institusi Kepolisian di setiap Level dan tingkatan.
Potret pelayanan dan pengamanan masa aksi unjuk rasa seperti ini menguatkan mosi tidak percaya terhadap institusi Kepolisian. Kami meminta kepada Kapolda NTB Ir. H. Muhammad Iqbal, S.IK untuk langsung menindak tegas oknum anggota yang melakukan tindakan represif itu guna memberi efek jera dan tentunya kami berharap tidak sekedar sidang disiplin.
Ketika ini tidak ditanggapi secara serius maka kami meminta kepada Kapolda NTB agar meninggalkan NTB dan kami akan konsolidasi besar-besaran untuk menuntut ini", tegasnya.
(RulL)