Kadikes Kota Mataram dr. Usman Hadi (Global FM Lombok)
Mataram — Setelah di vaksin sinovac pada (18/01) lalu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram (Kadikes) dr. Usman Hadi dan istrinya positif Corona Virus Desease-19 (Covid-19). Sekarang keduanya sedang dirawat di RSUP NTB. Selasa, 26/01/2021
Direktur RSUD Kota Mataram HL Herman Mahaputra, menjelaskan
Orang yang sudah divaksin Covid-19 bukan berarti kebal terhadap virus mematikan ini. Ini bisa dilihat dari kasus (Kadikes) Kota Mataram serta istrinya. Padahal, mereka baru beberapa hari lalu divaksin. Kini, keduanya melakukan perawatan di RSUP NTB.
"Orang yang sudah divaksin tidak menjamin, dia tidak akan terpapar Covid-19. Vaksin ini hanya untuk menekan angka penularan,” kata HL Herman Mahaputra, dikutip dimedia Lombokpost.
Pria yang karib disapa dr Jack ini mengatakan, vaksin hanya menjaga imunitas. Jadi, orang yang sudah divaksin kemungkinan juga bisa tertular meski potensinya tidak terlalu besar.
Jack juga mengaku, sempat menghubungi dr Usman via telepon. “Saat ini kondisi dr Usman baik. Tidak ada keluhan. Beliau sehat, makanya waktu itu, lolos skrining untuk divaksin,” ungkapnya.
Terpisah, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Mataram I Nyoman Suwandiasa mengatakan, dr Usman dan istrinya terkonfirmasi positif Korona sejak, Jum'at pekan lalu (22/1/2021). “Kami sudah melakukan tracing rapid antigen ke semua pegawai Dinas Kesehatan,” ungkapnya.
Sebelum dinyatakan positif Covid-19, Kadikes diketahui beberapa kali memimpin rapat dengan para staf. Sehingga rapid antigen pun dilakukan. Namun hasilnya, semua staf negatif. Sehingga saat ini gugus tugas masih menyelidiki dimana dr Usman terpapar Korona. “Karena anak mereka, dari hasil rapid antigen juga negatif,” terangnya.
Suwandiasa juga menyinggung terkait vaksinasi yang telah dilaksanakan Kadikes. Vaksinasi tersebut ditegaskannya bukan berarti tidak efektif seiring terkonfirmasi positifnya Kadikes Kota Mataram bersama istrinya.
“Tetapi karena antibodi pak Kadis belum terbentuk meski telah divaksin. Jarak antara vaksinasi dan terkonfirmasi positif hanya empat hari. Sementara imunitas baru bisa terbentuk ketika vaksin kedua,” paparnya. “Jadi bukan vaksin yang yang salah. Vaksinnya tetap efektif,” sambungnya.
Sejauh ini, kondisi Kadikes menurut Suwandiasa sudah cukup baik. Meskipun diketahui ia memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid. “Komunikasi saya tadi pagi, beliau kondisinya baik,” ungkapnya. (Sumber: Lombokpost)