Adakah Manusia Purba di Dompu ?

Header Menu

Cari Berita

Iklan Media



Adakah Manusia Purba di Dompu ?

Minggu, Februari 28, 2021

Potretntb.com - Semenjak 10.000 tahun yang lalu, ras manusia seperti yang kita kenal sekarang (Homo Sapiens, pen) sudah mulai ada di Indonesia dan sekitarnya. Menurut yang umum diperkirakan sekarang, terutama ada dua ras yang terdapat di Indonesia pada permulaan kala holosen, yaitu Autromelanesid dan Mongolid. (Sejarah Nasional Indonesia I, Notosusanto & Djoenoed, 2010: Hal 146).

Orang Austromelanesid berbadan lebih tinggi meskipun variasinya cukup besar pula. Tengkorak relative kecil, dengan dahi yang agak miring. Bagian pelipisnya tidak membulat benar. Tengkoraknya lonjong atau sedang dan di bagian belakang kepalanya, tengkorak menonjol seakan-akan sanggul. Lebar mukanya sedang dengan bagian rahangn agak dalam. Sebaliknya, pada ras mongoloid variasai tinggi badannya tidak selebar pada Austromelanesid dan rata-rata lebih kecil sedikit. Tengkoraknya bundar atau sedang, dengan isi tenngkorak rata-rata lebih besar. Dahinya lebar dan datar (dalam arah muka-belakang) dengan hidung yang sedang atau lebar. Akar hidungnya dangkal. Hanya bagian mulutnya yang menonjol ke depan sedikit, bersama dengan gigi muka (Ibidem hal. 146-147).

Di Dompu sendiri, indikasi kehadiran manusia telah ada sejak masa 10.000 tahun lalu, yakni pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat kedua (menurut Periodisasi Sejarah Indonesia). Zaman ini disebut juga dengan Zaman Neolitik (Zaman Batu Muda). Hal ini disebabkan para peneliti dari Balai Arkeologi Denpasar (Bali) telah menemukan beberapa perkakas batu yang diduga berasal dari Zaman Neolitik di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu. Alat-alat batu terdiri atas kapak perimbas (chopper), kapak penetak (chopper-chopping tool), pahat genggam (hand adze), serut (flake), dan pisau (blade) (Sukendar, Haris & Ayu Kusumawati, 2005: hal. 32).

Menurut Ayu Kusumawati (2010) dari Balai Arkeologi Denpasar (Bali), alat-alat zaman neolitik tersebut ditemukan tersebar dan tidak terkonsentrasi pada satu tempat sehingga mengindikasikan bahwa belum dikenalnya pola kehidupan secara menetap.

Jika diukur dari perkiraan umur Situs Nangasia, kehadiran pemukiman pertama di Dompu diperkirakan dimulai pada masa yang lebih muda. Yakni pada masa Bercocok Tanam. Zaman ini berlangsung sekitar 2500 sampai 1500 tahun sebelum masehi. Kesimpulan penelitian Ayu Kusumawati (2010) dari Balai Arkeologi Denpasar (Bali) bahwa Situs Nangasia adalah situs pemukiman bangsa Austronesia di Dompu yang diperkirakan berasal dari Zaman Paleometalik (atau Masa Bercocok Tanam menurut periodisasi sejarah Indonesia). Zaman ini disebut juga Zaman Megalitik. Zaman ini berlangsung tahun 2.500-1.500 SM.

Jadi, kalau kita meminjam periodisasi sejarah lokal maka periode 10.000 SM – 4.500 SM disebut Zaman Ndalu (Nomaden) dan periode 4.500 – 1.500 SM disebut dengan Zaman Ncuhi ro Naka.

Oh ya. Jadi, kesimpulannya, adakah manusia purba di Dompu? Jawabannya tidak ada. Sebab tidak pernah ditemukan fosil manusia purba di Kabupaten Dompu oleh para peneliti. Di atas sudah dikatakan bahwa indikasi keberadaan manusia di Dompu baru ada 10.000 tahun yang lalu dan 10.000 tahun yang lalu itu Bumi sudah dihuni oleh Homo Sapiens (manusia berbudaya) seperti saya dan anda yang sedang membaca tulisan ini.

Catatan: Manusia Purba alias monyet purba telah pindah ke tempat lain dan tidak ada lagi di Dompu. Keturunan dari para monyet ini sekarang sangat rajin kepoin postingan sejarah Dompu untuk dibully dengan kata-kata kasar. Maklum bangsa monyet tidak paham bahasa halus dan tidak paham cara menghormati bangsa manusia. (Sumber: Dompu Mantoi)