SMAN 1 Kota Bima Dulu di Kenal Dengan Hollandsch-Inlandsche School HIS

Header Menu

Cari Berita

Iklan Media



SMAN 1 Kota Bima Dulu di Kenal Dengan Hollandsch-Inlandsche School HIS

Minggu, Maret 07, 2021

Foto: Raffles Mbojo, tambak para guru dan siswa sekolah HIS berfoto bersama di depan sekolahnya pada tahun 1923

Potretntb.com - SMAN 1 Kota Bima telah mengalami perjalanan sejarah panjang sejak masa Hindia Belanda. Bangunan sekolah ini dulu adalah Sekolah Belanda yang dikenal dengan Hollandsch-Inlandsche School atau disingkat HIS. Di Batavia dan Jawa HIS dibentuk pertama kali pada tahun 1914. Namun di Bima sekolah model ini baru didirikan pada tahun 1923 di kota Raba. HIS adalah sekolah setingkat SD sekarang yang digolongkan dengan istilah sekolah rendah dan bahasa pengantar adalah bahasa Belanda. HIS diperuntukan bagi golongan penduduk keturunan Indonesia asli. Pada umumnya disediakan untuk anak-anak dari golongan bangsawan, tokoh-tokoh terkemuka, atau pegawai negeri. Lama pendidikan di HIS adalah tujuh tahun.Usia anak-anak memenuhi syarat untuk masuk HIS adalah 6 tahun. 

Belanda membuka kebijakan di bidang pendidikan untuk bumi putera sejak tahun 1848, dan disempurnakan pada tahun 1892 di mana pendidikan dasar harus ada pada setiap Karesidenan, Kabupaten, Kawedanaan, atau pusat - pusat kerajinan, perdagangan, atau tempat yang dianggap perlu. Pada penobatan Ratu Belanda Wilhelmina pada 17 September 1901, Sang Ratu menyampaikan pidato untuk membangun Hindia Belanda (Indonesia) dalam 3 hal penting yaitu irigrasi, transmigrasi, dan pendidikan. Kebijakan ini kemudian dikenal dengan Politik Etis atau politik balas budi Belanda kepada daerah jajahan. 

Dr. Hj. Siti Maryam Salahuddin dan Putera Abdul Kahir (Putera Kahir) adalah siswa Sekolah HIS ini. Pada tahun 1940 keduanya melanjutkan pendidikan di Malang. Putera Kahir melanjutkan ke sekolah MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs). Ibu Maryam masuk di sekolah HBS(Hogere Burger School). Namun karena keadaan darurat perang dunia kedua, Sultan Muhammad salahuddin mengirim Telegrap agar putera puterinya pulang ke Bima. “Akhirnya kami pulang melalui Surabaya. Malam sangat mencekam. Pesawat tempur membombardir kota Surabaya yang gelap gulita. Menjelang Subuh, kami dijemput oleh pilot dan kru pesawat Quantas Airlines menuju Bima. Karena saya yang paling kecil di antara rombongan itu, saya digendong oleh Sang Pilot.” Kenang almarhumah dalam sebuah obrolon sore di kediamannya sambil tertawa lepas karena digendong Sang Pilot pada tahun 2015. Kala itu Pesawat Australia Quantas Air Lines melayani rute London-Surabaya-Bima-Biak- Melbourne.  

Kini bangunan HIS itu masih berdiri kokoh di SMAN 1 Kota Bima. Diharapkan kepada pihak Sekolah untuk tidak merubah arsitektur bangunan HIS yaitu bangunan yang sekarang dijadikan ruang guru dan ruang Kepala Sekolah. Bangunan ini adalah bangunan bersejarah yang perlu ditetapkan sebagai cagar budaya. Demikian pula dengan bangunan-bangunan lain di kota Raba yang jumlahnya mencapai puluhan bangunan yang dapat dijadikan sebagai destinasi Wisata Kota Tua Raba. 

Selamat dan sukses untuk jajaran SMAN 1 Kota Bima. Tetaplah menjaga dan merawat nostalgia sejarah. Saya mewakili para alumni bangga pernah menjadi siswa di SMAN 1 Kota Bima tahun 1988-1991.  

Penulis: Alan Malingi