Walikota Bima Terus Upayakan Solusi Kelangkaan Oksigen Skala Nasional

Header Menu

Cari Berita

Iklan Media



Walikota Bima Terus Upayakan Solusi Kelangkaan Oksigen Skala Nasional

Kamis, Juli 29, 2021

Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE

Kota Bima, Potretntb.com -- Kebutuhan tiap daerah naik dan secara nasional terkalkulasi melonjak menjadi 2.400 sampai 3.000 ton per hari, sementara kemampuan industri kita hanya 1.200. Untuk wilayah provinsi Nusa Tenggara Barat sendiri stok oksigen telah menipis. Melansir dari ANTARA, Kadis Dikes Provinsi NTB, dr. Lalu Hamzi Fikri menegaskan bahwa stok mulai menipis sejak lonjakan angka warga yang terpapar Covid. Kamis, 29/7/2021

Sementara itu, seperti dikutip Madambojo media, di Kota Bima sendiri permasalahan oksigen mulai dibicarakan sekitar minggu lalu. Data yang dihimpun madambojo, mengkofirmasi angka penggunaan oksigen medis sebanyak 1.400 hingga bulan juli ini (penggunaan tertinggi dalam setahun). Artinya sejak warga banyak yang terpapar Covid maka stok oksigen semakin menipis. Satgas Covid 19 sendiri telah meliris data sebanyak 216 warga tengah diisolasi akibat terpapar pendemi dunia tersebut. 

Seperti yang pernah dirilis beberapa media, Walikota Bima sendiri telah menempuh langkah strategis dan terukur untuk menekan masalah kelangkaan oksigen medis tersebut. Diantaranya, melakukan penambahan stok di RSUD dengan membeli dari sekitar Kota Bima, yaitu dari Kabupaten Bima dan Dompu. Walikota Bima sendiri tidak mau menyerah dengan fakta sulitnya mendapatkan oksigen medis seperti saat ini. Menurutnya, sebagai pucuk Pimpinan Daerah dirinya harus mampu melahirkan solusi masalah tersebut. 

Langkah lainya adalah melakukan koordinasi rutin dengan Pemerintah pusat terkait penambahan alokasi oksigen medis. Walikota Bima H. Muhammad Lutfi juga berulang kali mengultimatum jajaran terkait agar tetap 'stanby' dan fokus untuk menangani masalah ini. 

"Demi keselamatan rakyat banyak, saya akan berusaha semaksimal mungkin menambah alokasi oksigen medis" ujar orang nomor satu di Kota Bima ini pada wartawan. (P-01R)