Safari Ramadhan di Desa Belo, Ini Pesan Sekda Kab. Bima

Header Menu

Cari Berita

Iklan Media



Safari Ramadhan di Desa Belo, Ini Pesan Sekda Kab. Bima

Jumat, April 30, 2021

Bima, Potretntb.com - Safari Ramadhan di Masjid Jami Baburrahman Desa Belo, Kecamatan Palibelo, Kamis 29/4/21, Pemerintah Kabupaten Bima Sekertaris Daerah (Sekda) Drs. H. Taufik HAK, M.Si, berpesan, mari kita memanfaatkan bulan suci ramadhan ini dengan sebaik-baiknya serta tidak membuang-buang kesempatan.

Sekda Taufik, dalam sambutannya mengatakan, ibadah puasa adalah untuk membakar dosa-dosa yang pernah dilakukan. Hal tersebut sering disampaikan oleh para alim ulama dan para Dai.

Oleh karena itu, kata Sekda, mari kita memanfaatkan bulan suci ramadhan ini dengan sebaik-baiknya. Tidak membuang-buang kesempatan. Selain berpuasa, juga menjalankan ibadah sunah yakni melaksanakan sholat tarawih.

‘’Siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan satu bulan penuh, maka akan digugurkan dosa-dosanya. Jangan buang-buang waktu,’’ ujar Sekda.

Dijelaskan Sekda, Allah memberikan kesempatan kepada kita hanya sekali setahun untuk ibadah puasa. Selain ibadah puasa, Sekda mengajak jama’ah untuk tidak lupa mengeluarkan zakat, bagi fakir miskin.

Kemudian dalam penanganan covid 19, Pemerintah telah mengeluarkan biaya miliaran rupiah. Sehingga, mempengaruhi program-program untuk masyarakat.

Namun, jika pandemi Covid telah normal maka anggaran yang dipangkas tersebut akan dikembalikan untuk belanja masyarakat.

Sekda mengajak masyarakat untuk membantu Pemerintah dengan tetap melaksanakan protokol kesehatahn Covid, memakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan.

Terkait dengan musibah banjir. Sekda Taufik menyampaikan bahwa kerugian yang dialami masyarakat mencapi puluhan miliar. Oleh karena itu, Sekda mengajak masyarakat untuk tidak lagi membabat hutan. 

‘’Mari kita ajak keluarga untuk tidak membabat hutan. Mari kita jaga dan lestarikan hutan sebagai sumber kehidupan,’’ tambah Sekda.

Sementara itu, Ust Haryanto S.Pd.I, saat menyampaikan Kultum, mengatakan manusia berada dalam kerugian jika lalai dalam melaksanakan ibadah.

Kemudian, lanjut Haryanto, manusia yang beruntung adalah mereka yang beriman kepada Allah, beramal sholeh, tidak lalai dalam sholatnya.

Ia mengajak jama’ah untuk menjadi manusia yang tidak rugi. Saling nasehat menasehati dalam kesabaran untuk menegakkan agama Allah. (Red)