Masa Aksi Minta Oknum Yang Coba Menghalangi Smelter Harus Angkat Kaki Dari KSB

Header Menu

Cari Berita

Iklan Media



Masa Aksi Minta Oknum Yang Coba Menghalangi Smelter Harus Angkat Kaki Dari KSB

Rabu, Juni 16, 2021

Sumbawa Barat, Potretntb.com - Sejumlah masa aksi melakukan demonstrasi mendesak agar oknum yang menghalangi dan tidak mendukung percepatan pembangunan pabrik pemurnian emas (Smelter) dan industri turunannya di kawasan industri agar di usir dari Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), aksi tersebut berlangsung di depan Kantor Camat Maluk, Rabu, 16/6/2021 sekitar pukul 10:00 Wita.

Boy Teta selaku Koordinator Umum menjelaskan, aksi demonstrasi kali ini menuntut pihak Kecamatan Maluk dan lembaga berwenang untuk bertindak tegas pada oknum atau segelintir orang yang coba menghalangi proses pembangunan Smelter. Kami juga mengingatkan pemerintah, Gubernur NTB dan pemerintah pusat agar serius membangun Smelter.

"Smelter harus dibangun secara fisikal, bukan lagi hanya sebatas opini atau statemen diatas meja semata", tegasnya dalam orasi. 

Lebih lanjut Boy Teta menyatakan, saya bersumpah untuk memperjuangkan Smelter tersebut. Dia menyerukan bahwa halal darahnya para oknum penghalang pembangunan Smelter tersebut untuk diminum. 

"Oknum yang coba menghalangi program pemerintah membangun Smelter untuk segera angkat kaki dari Bumi Pariri Lema Bariri", tegas Boy dalam orasi dan seruan itu diikuti oleh kumandang takbir para demonstran. 

Sementara itu, Korlap aksi, Hermansyah, melalui pengeras suara meminta Camat Maluk selaku pucuk pimpinan tertinggi di kecamatan untuk menyampaikan pesan mereka ke kabupaten dan bila perlu hingga pusat bahwa mereka mendukung penuh apa yang dilakukan oleh pemerintah hari ini karena itu murni untuk kebaikan masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat.

"Kami mendukung penuh yang dilakukan pemerintah, itu semua demi kebaikan masyarakat KSB" terang Herman

Selanjutnya dia berharap agar pihak kecamatan memiliki sedikit taring dalam langkah mengambil kebijakan, kami datang dengan catatan dan impian, lalu ketika pihak kecamatan tidak merespon apa yang menjadi harapan masyarakat gara - gara hanya salah satu oknum saja yang tidak mau melepas lahannya untuk pabrik pemurnian emas tersebut maka pihak kecamatan harus mengambil tindakan tegas. 

"Kami datang dengan impian, ketika tidak direspon gara - gara satu oknum usir saja mereka dari tanah Pariri Lema Bariri yang kita cintai hari ini," tegas Kencor sapaan akrabnya.

Ditempat yang berbeda, Camat Maluk, Anugrah diruang kerjanya pada awak media ini menjelaskan bahwa dirinya dan masyarakat sangat menunggu kapan Smelter ini dibangun. Ia menjelaskan bahwa Smelter adalah salah satu harapan untuk mengembalikan perekonomian Maluk pulih seperti sedia kala. 

"Untuk itu, saya mendukung penuh agar Smelter ini segera dibangun di Kabupaten Sumbawa Barat", jelas Camat.

Sebelum berita ini diturunkan, dapat dilaporkan bahwa massa aksi menyampaikan orasinya di tiga titik berbeda, pertama di depan Kantor Camat Maluk, kedua di Gate Benete dan ketiga di Desa Maluk. Aksi demonstrasi berlangsung dengan damai dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat dan aktivitas tambang. Massa aksi mengikuti protokol Covid - 19 dan dikawal ketat oleh pihak keamanan. (cdn.wan)