Animal Cruelty Industri Kosmetik

Header Menu

Cari Berita

Iklan Media



Animal Cruelty Industri Kosmetik

Rabu, Desember 29, 2021

Foto: Cara Klaim Produk (Dok: Imam) 

Sumbawa, Potretntb.com -- Animal Testing? Emang masih ada ya? Sad but true, ternyata masih banyak perusahaan kosmetik yang mengunakan hewan sebagai metode uji bahan kimia untuk produk kecantikan, hewan-hewan ini dibiakkan khusus untuk digunakan sebagai proses uji coba saja, padahal semua mahlukhidup bahkan hewan memiliki hak untuk hidup (Animal welfare). Hal ini sangat berdampak buruk pada hewan, mereka dapat mengalami pendaharan, bisul, terinfeksi, kerusakan otak bahkan mati. 

Ada beberapa fakta menarik mengenai Animal Cruelty. Setiap tahun lebih dari 500.000 hewan (The humane society) disiksa untuk mengetahui kemampuan, efektifitas suatu produk kosmetik, hewan sepeti kelinci, tikus, dan kucing disimpan dalam kandang sesak dan hanya dibiakkan untuk keperluan pengujian bahan kosmetik saja, setelah itu hewan tadi dibuang dan disingkirkan begitu saja

Seperti pengujian Draize Eye test and Acute toxicity ini merupakan cara menempelkan suatu zat pada mata hewan percobaan yang disimpan dalam kandang selama berminggu-minggu untuk mengetahui pengaruhnya. Acute toxicity memaparkan bahan kimia melalui mulut, inhalasi, atau kulit sehingga hewan tersebut bereaksi bahkan mati.

Cara termudah untuk mendukung gerakan anti animal cruelty adalah dengan mengecek label pada produk kosmetik seperti animal cruelty free, no animal testing, leapping bunny, atau vegan. 


Penulis: Imam Munandar, M. Si,. Tenaga Pendidik Fakultas Teknobiologi Universitas Teknologi Sumbawa)