Dipanggil Tokoh Masyarakat Mande, Biduan Lala Minta Maaf Terkait Aksi Joget di Depan Masjid

Header Menu

Cari Berita

Iklan Media



Dipanggil Tokoh Masyarakat Mande, Biduan Lala Minta Maaf Terkait Aksi Joget di Depan Masjid

Kamis, Maret 06, 2025

Kota Bima, Potretntb.com - Pemerintah Kelurahan Mande melalui Ketua RW 03 Mande 3 serta dihadiri oleh Ketua Majelis Ulama Kecamatan Mpunda, Mulyadin, M.Pd, Ketua RT 08, Ketua RT 09, Ketua RT 10 Kelurahan Mande, Babinsa Kelurahan Mande, Bhabinkamtibmas Kelurahan Mande serta Tokoh masyarakat dan Pemuda memanggil saudari Sulastri Wulandari alias Lala atas aksi joget yang dilakukannya bersama pemuda setempat di depan masjid Nurul Ula Kelurahan Mande yang viral beberapa waktu lalu, pada Selasa, 04 Maret 2025.

Pertemuan yang berlangsung sederhana dan penuh kehangatan kekeluargaan itu berlangsung di kediaman Ketua RW Mande 3 Kelurahan Mande, Rabu, 05/03/2025.

Ketua MUI Kecamatan Mpunda, Mulyadin, M.Pd, menyampaikan, masjid adalah mercusuar umat islam, mercusuar masyarakat muslim, tempat yang paling di sayang oleh Allah SWT. Kejadian tadi malam itu merupakan salah satu bentuk penyakit masyarakat yang tidak boleh dibenarkan.

Dia berharap kepada seluruh tokoh masyarakat setempat, lebih khusus Pemuda agar menjaga sama-sama nama baik kelurahan Mande. Apapaun yang terjadi di Kelurahan Mande saya pasti terlibat langsung. Karena disini tempatnya banyak ulama dan tokoh yang musti dihormati dan dihargai.

"Mohon kerjasamanya, amanat Kapolres Bima Kota agar tetap koordinasi dengan aparat kelurahan untuk sama-sama menjaga Kamtibmas. Saya harap kejadian ini tidak terulang kembali," ujarnya.

Banyak hal-hal baik yang bisa dilakukan untuk mengisi di bulan suci ini. Walaupun kegiatan membangunkan masyarakat untuk sahur sudah menjadi tradisi, tetapi kedepankan adab dan etika yang baik, lebih-lebih tahu tempat dimana yang seharusnya.

"Membangunkan masyarakat untuk sahur boleh, tapi ada adab dan etika. Gunakanlah semajarnya. Bulan Ramadhan ini hadir untuk mensucikan diri kita seperti bayi yang baru lahir. Maka, manfaatkan dengan sebaik mungkin bulan suci ini", ajak Ketua MUI Kecamatan Mpunda yang juga selaku Putra Asli Mande ini.

Sementara itu, Dadang (Pria yang beraksi joget dengan biduan Lala), mengatakan, kegiatan yang kami lakukan murni membangunkan masyarakat untuk sahur pada bulan suci. Hanya saja cara dan tempatnya saja yang salah.

"Atas kejadian ini, saya secara pribadi dan mewakili adik-adik pemuda meminta maaf. Saya pastikan kejadian ini tidak akan terulang kembali", ujar Dadang.

Sementara itu, Bhabinkamtibmas Kelurahan Mande, Amrullah, menyampaikan, terkait aktivitas membangunkan masyarakat untuk sahur dibulan ramadhan tidak ada yang melarang kalian. Hanya saja kami melarang menggunakan sound.

"Dua kali putaran cukup, pakai gitar saja. Karena ada orang lain yang kita hargai yang mungkin sedang sakit, shalat malam, dan ibadah lainnya untuk memperbaiki diri dibulan suci," ungkapnya.

Selain itu, Sulastri Wulandari dengan nama akun Facebook Sulastri Wulandari Adam alias Lala, meminta maaf atas kesalahan yang ia lakukan.

"Saya berjanji hal ini tidak akan terulang kembali. Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada umat muslim dimanapun berada. Lebih khusus keluarga besar Kelurahan Mande", pungkasnya. (B. Mhidun)